Buya Yahya, seorang ulama terkenal dari Cirebon, memiliki pandangan yang mendalam tentang tawassul, sebuah praktik dalam Islam yang melibatkan perantara doa kepada Allah melalui orang-orang saleh atau Nabi Muhammad SAW. Menurut Buya Yahya, tawassul adalah sesuatu yang dibolehkan dan memiliki dasar dalam ajaran Islam.
Beliau menjelaskan bahwa tawassul bukanlah bentuk penyembahan kepada selain Allah, melainkan cara untuk memohon kepada Allah dengan menyebut nama orang-orang yang dicintai-Nya dan memiliki kedekatan dengan-Nya. Tawassul dipandang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan peluang terkabulnya doa karena adanya keberkahan dan kebaikan dari orang-orang saleh tersebut.
Buya Yahya juga menekankan pentingnya niat yang benar dalam melakukan tawassul. Niat harus murni untuk memohon kepada Allah semata, tanpa menyekutukan-Nya. Beliau mengingatkan bahwa dalam Islam, semua bentuk ibadah dan doa harus ditujukan hanya kepada Allah, dan tawassul hanyalah sarana untuk mencapai kedekatan kepada-Nya.
Pandangan Buya Yahya tentang tawassul sejalan dengan beberapa pandangan ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang menganggap praktik ini sebagai bagian dari tradisi dan warisan keagamaan yang sah selama dilakukan dengan pemahaman yang benar.